BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Evaluasi merupakan bagian penting dari sistem pendidikan
dan pengajaran dalam berbagai bentuk dan waktu pengajarannya.Istilah evaluasi
pemakaiannya sering di pertukarkan karena konsep yang mendasarinya kurang di
pahami oleh penggunannya.Istilah yang dimaksud adalah penilaian, pengukuran dan
tes. Dengan
demikian, konsep-konsep dasar yang terkait langsung perlu diketahui oleh setiap
pembelajaran.
Evaluasi/ penilaian pada dasrnya bertujuan menentukan
evektivitas dan evisiensi kegiatan pembelajaran dengan indikator utama pada
keberhasilan atau kegiatan pembelajar dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
yang di tetapkan. Selanjutnya
menjadi balikan bagi perbaikan dan pengembangan proses belajar mengajar
berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian
Evaluasi Pembelajaran?
2. Fungsi Evaluasi
pembelajaran?
3. Tujuan dan
Makna Evaluasi Pembelajaran?
4. Prinsip-Prinsip
Evaluasi Pembelajaran?
5. Jenis Dan
Bentuk Evaluasi Pembelajaran?
6. Prosedur Evaluasi Pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Dalam perencanaan dan desain system pembelajaran rancangan
evaluasi merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini
disebabkan melalui evaluasi yang tepat, dapat menentukan efektivitas program
dan keberhasilan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga informasi
kegiatan evaluasi seorang desainer pembelajaran dapat mengambil keputusan
apakah program pembelajaran yang dirancangnya perlu diperbaiki atau tidak,
bagian-bagian yang mana yang dianggap memiliki kelemahan sehingga perlu
perbaikan.[1] Evaluasi merupakan salah satu
komponen system pembelajaran pada khususnya, dan system pendidikan pada
umumnya.[2]
Istilah evaluasi bukan lagi merupakan sesuatu hal yang baru
dalam kehiduapan masa sekarang.Apalagi bagi orang yang terlibat dalam dunia
pendidikan.[3] Istilah evaluasi berasal dari
bahasa Inggris yaitu Evaluation yang artinya penilaian. Evaluasi memiliki
banyak arti yang berbeda, menurut Wang dan Brown dalam buku yang
berjudul Essentials of Educational Evaluation , dikatakan bahwa “Evaluation
refer to the act or process to determining the value of something”, artinya
“evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
daripada sesuatu”. [4]
Suchman memandang,”evaluasi sebagai sebuah proses menentukan
hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan ”.[5] Defenisi lain
dikemukakan oleh Stutflebeam mengatakan bahwa,” evaluasi merupakan proses
penggambaran pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi
pengambil keputusan dalam menentukan alternative keputusan ”.[6]
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana “
dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek
tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu ”.[7] Lebih
lanjut Arifin mengatakan, “ evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk).
Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang
menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada
pemberian nilai atau arti itu adalah evaluasi ”.[8]
Selanjutnya ada beberapa pengertian evaluasi, Guba dan
Lincoln mendefinisikan evaluai itu merupakanm suatu proses memberikan
pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan, Sesuatu yang
dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan atau sesuatu
kesatuan tertentu. Dari
konsep tersebut ada dua hal yang menjadi karakteristik evaluasi yaitu :[9]
1. Evaluasi
merupakan suatu proses, artinya dalam suatu pelaksanaan evaluasi mestinya
terdiri dari berbagai macam tindakan yang harus dilakukan, dengan demikian
evaluasi bukanlah hasil atau produksi, akan tetapi rangkaian kegiatan.
2. Evaluasi
berhubungan dengan pemberian nilai atau arti, berdasarkan hasil pertimbangan
evaluasi apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak.
Seorang pendidik harus dapat mana yang termasuk kegiatan evaluasi
hasil belajar dan mana yang termasuk kegiatan evaluasi pembelajaran.Evaluasi
hasil belajar menekankan pada informasi tentang sejauh mana hasil evaluasi yang
dicapai oleh siswa sesuain dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan kegiatan pembelajaran dalam membantu siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal. Dengan demikian, evaluasi
hasil belajar akan menetapkan baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran.
Sementara evaluasi pembelajaran akan menetapkan baik buruknya proses dari
kegiatan pembelajaran.[10]
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
evaluasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk menimbang serta menentukan
nilai dan arti akan sesuatu yang dapat berupa orang, benda, kegiatan, keadaan
maupun suatu kesatuan tertentu berdasarkan seperangkat kriteria yang telah
disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jika definisi evaluasi tersebut dikaitkan dengan
‘hasil belajar’, evaluasi berarti suatu tindakan atau proses untuk menentukan
nilai keberhasilan belajar seseorang (siswa) setelah melakukan proses
pembelajaran. Dan jika dikaitkan
dengan ‘hasil belajar PAI’, berarti suatu tindakan atau proses untuk menentukan
nilai keberhasilan siswa setelah melakukan proses pembelajaran PAI.
B. Fungsi
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi sering dianggap sebagai salah satu hal yang menakutkan bagi siswa,
karena memang melalui kegiatan ini dapat ditentukan nasih siswa dalam pembelajaran
selanjutnya, anggapan seperti ini harus diluruskan, evaluasi mestinya dipandang
sebagai suatu yang wajar, yakni sebagai sesuatu bagi integral dari suatu proses
pembelajaran. Ada beberapa fungsi evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut
:[11]
1. Alat
yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
2. Alat
yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai
tujuan yang telah ditentukan, siswa akan mengetahui bagaian mana yang perlu dan
tidak perlu dipelajari.
3. Memberikan
informasi untuk mengembangkan program kurikulum.
4. Memberikan
keputusan untuk mengambil keputusan khususnya untuk menentukan masa depan.
5. Berguna
untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan kejelasan tujuan
yang ingin dicapai.
6. Berfungsi
sebagai umpan balik untuk semua yang berkepentingan dengan pendidikan di
sekolah.
Tindak lanjut dari kegiatan evaluasi adalah merupakan fungsi
evaluasi yang masing-masing dapat dilakukan melalui pengadaaan tes berikut :[12]
1. Evaluasi
penempatan
Evaluasi jenis ini sebaiknya dilaksanakan sebelum siswa
mengikuti program pembelajaran yang permulaan atau siswa tersebut baru akan
mengikuti pendidikan disuatu tingkat tertentu, hal ini untuk mengetahui keadaan
siswa dan mengukur kesiapan siswa serta tingkat pengetahuan yang telah dicapai
sehubungan dengan pelajaran yang akan diikutinya sehingga ia dapat ditempatkan
pada posisi yang tepat berdasarkan bakat, minat, kesanggupan, dan keadaan
lainnya agar tidak mengalami hambatan dalam mengikuti setiap program atau bahan
yang disajikan.[13]
2. Evaluasi
formatif
Evaluasi ini dilakukan ditengah-tengah program pembelajaran,
yang bermaksud untuk memantau dan memonitor kemajuan belajar siswa guna
memberkan memberikan umpan balik, baik kepada siswa maupun kepada
pendidik.Siswa dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang belum
dikuasainya agar dapat mengupayakan perbaikan, sementara pendidik mengetahui
bagian mana yang umumnya belum dikuasai oleh peserta didik.[14]
3. Evaluasi
diagnostic
Evaluasi jenis ini berfungsi untuk mengetahui
masalah-masalah apa yang dialami siswa ketika ia mengalami kesulitan dalam
belajar, pendidik akan mengetahui kelemahan siswa dan factor-faktor penyebab
terjadinya hal tersebut, dengan demikian pendidik dapat membantu mengatasi
kesulitan dan hambatan yang dialami oleh siswa ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran pada suatu bidang studi.[15]
4. Evaluasi
sumatif
Evaluasi ini biasa dibartikan pada akhir tahun pelajaran
atau akhir suatu jenjang pendidikan yang dimaksudkan untuk mengetahi sejauh
mana suatu program berhasil diterapkan dan hal ini tentunya tergantung dari
berbagai factor, yaitu factor pendidik, siswa, kurikulum, metode mengajar dan
sebagainya.[16]
C. Tujuan
dan Makna Evaluasi Pembelajaran
Mengenai tujuan dari evaluasi pembelajaran dikategorikan kepada
dua jenis yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan evaluasi
pembelajaran adalah sebagai berikut :[17]
1. Mengumpulkan
data yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau
kemajuan yang dialami siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Memungkinkan
para pendidik dalam menilai aktivitas atau pengalaman mengajar yang telah
dilaksanakan.
3. Mengetahui
tingkat efektivitas dari metode-metode mengajar yang telah dipergunakan.
Semenatara itu yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan
evaluasi adalah sebagai berikut:[18]
1. Merangsang
kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan, artinya tanpa adanya evaluasi
maka tidak akan menimbulkan kegairahan pada diri siswa untuk meningkatkan dan
memperbaiki.
2. Mencari
dan menentukan factor-faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mengikuti program pendidikan.
3. Memberikan
bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan bakat siswa yang
bersangkutan.
4. Memperoleh
bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan oleh orang tua dan
lembaga.
5. Memperbaiki
mutu proses pembelajaran.
D. Prinsip-prinsip
Evalusi Pembelajaran
Dalam mendesain dan melakukan proses atau kegiatan
evaluasi seorang guru hendaknya mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut:[19]
1. Prinsip
berkesinambungan (continuity)
Maksud Prinsip ini adalah kegiatan evaluasi dilaksanakan
secara terus-menerus. Evaluasi tidak
hanya dilakukan sekali
setahun atau persemester, tetapi dilakukan secara
berkelanjutan mulai dari proses pembelajaran dengan memperhatikan peserta
didik hingga ia tamat dari institusi
tersebut.
2. prinsip
menyeluruh (comprehensive)
Prinsip ini maksudnya adalah dalam melakukan evaluasi
haruslah melihat keseluruhan dari aspek
berfikir (domain kognitif),aspek nilai atau sikap (domain afektif),
maupun aspek keterampilan ( domain psikomotor) yang ada pada masing-masing peserta didik.
3. Prinsip
objektivitas (objektivity)
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa Objektivitas artinya
mengevaluasi berdasarkan keadaan yang
sesungguhnya, tidak dipengaruhi oleh hal-hal lain yang bersifat
emosional dan irasional.
4. Prinsip
valididitas (validity)
Validitas
artinya keshahihan yaitu
bahwa evaluasi yang
digunakan benar-benar mampu mengukur
apa yang hendak diukur
atau yang diinginkan. Validitas juga selalu disamakan dengan ketepatan, misalnya untuk mengukur partisipasi
peserta didik dalam proses pembelajaran bukan dievaluasi dengan melihat nilai
ketika ulangan tetapi dilihat juga mulai dari kehadiran, keaktifan dan
sebagainya.
5. Prinsip penggunaan criteria
Pada saat memasuki tingkat pengukuran,baik pengukuran dengan
standar mutlak maupun dengan relative, misalnya apabila angka 70 menunjukkan siswa telah menguasai materi,
maka siswa dinyatakan berhasil apabila mendapat nilai tersebut.
6. Prinsip kegunaan
Dengan maksud bahwa evaluasi yang dilakukan merupakan
sesuatu yang bermanfaat bagi siswa maupun bagi pendidik.
7. Prinsip Praktikabilitias
Evaluasi harus bersifat praktis mudah dilaksanakan dan mudah
diadministrasinya.
8. Mendidik
Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
bagi guru dan meningkatkan kulalitas belajar bagi siswa, yang memberikan
sumbangan positif bagi siswa.[20]
9. Terbuka
Prinsip terbuka ini mengandung arti bahwa prosedur
evaluasi, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui
oleh pihak yang berkepentingan.[21]
E. Jenis
dan Bentuk Evaluasi Pembelajaran
Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi, ruang lingkup, dan
sistem pembelajaran, maka pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu
program.Artinya, evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran adalah evaluasi
program, bukan penilaian hasil belajar.Penilaian hasil belajar hanya merupakan
bagian dari evaluasi pembelajaran. Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran
dibagi menjadi lima jenis yaitu:
1.
Evaluasi perencanaan dan
pengembangan yaitu hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain program
pembelajaran. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam
penyususnan program pembelajaran.
2.
Evaluasi monitoring yaitu evaluasi ini
untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasran secara efektif dan
program pembelajran terlaksanan sebagaimana mestinya yang hasilnya untuk
mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan
pembelajaran.
3.
Evaluasi dampak yaitu evaluasi ini
untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program pembelajaran yang
dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator tercapainya
tujuan pembelajaran.
4.
Evaluasi efisiensi ekonomis yaitu
evaluasin ini untuk menilai tingkat efisiensi pelaksanaan program pembelajaran
sehingga perbandingan antara jumlah biaya tenaga dan waktu yang diperlukan
dalam program pembelajaran dengan prpgram laiannya memiliki tujuan yang sama.
5.
Evaluasi program komprehensif yaitu
evaluasi ini untuk menilai program pembelajaran secara menyeluruh seperti
perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring pelaksanaan, dampak
program, tingkat keefektifan dan efisiensi.[22]
Adapun bentuk-bentuk evaluasi pembelajaran adalah sebagai
berikut yaitu :
1.
Evaluasi Formatif
Evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu
pokok bahasan/topic, dan di maksudkan untuk mengetahui sejauh manakah proses
pembelajaran telah berjalan sebagaimna yang direncanakan.
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap
akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan,
dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat
berpindah dari satu unit ke unit yang berikutnya.
3.
Evaluasi Diagnostic
Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat
di berikan perlakuan yang tepat.[23][29]
F.
Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Prosedur
yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan
evaluasi, yaitu:[24]
1. Membuat perencanaan evaluasi
Perencanaan
evaluasi dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat lebih
maksimal.Perencanaan ini penting bahkan mempengaruhi prosedur evaluasi secara
menyeluruh. Perencanaan evaluasi dilakukan untuk memfasilitasi pengumpulan
data, sehingga memungkinkan membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh
sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau kebijakan yang di
teliti.[25]
2. Menyusun Kisi-Kisi.
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item
untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu
yang berfungsi sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi
perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh perangkat soal yang relatif
sama sekalipun penulis soalnya berbeda.
3. Uji Coba
Jika soal dan perangkatnya sudah disusun dengan baik, maka perlu diuji
cobakan terlebih dahulu di lapangan. Tujuannya untuk melihat soal-soal mana
yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali. Soal yang baik
adalah soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi, yang
didasarkan atas analisis empiris dan rasional.Hal ini dimaksudkan untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap soal.[26]
4. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi
sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dengan kata lain tujuan evaluasi, model dan
jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi, sumber data, semuanya sudah
dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung
pada jenis evaluasi yang digunakan. Jenis evaluasi yang digunakan akan
mempengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur, metode, instrumen,
waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya, yang pelaksanaannya dapat
dilakukan dengan :[27]
a) Non-tes yang dimaksudkan untuk mengetahui
perubahan sikap dan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, pendapat terhadap kegiatan pembelajaran, kesulitan belajar, minat
belajar, motivasi belajar dan mengajar dan sebagainya. Instrumen yang digunakan: (1) angket; (2) pedoman observasi; (3) pedoman
wawancara; (4) skala sikap; (5) skala minat; (6) daftar chek; (7) rating
scale; (8) anecdotal records; (9) sosiometri; (10) home
visit
b) Untuk mengetahui tingkat
penguasaan kompetensi menggunakan bentuk tes pensil dan kertas (paper
and pencil test) dan bentuk penilaian kinerja (performance),
memberikan tugas atau proyek dan menganalisis hasil kerja dalam bentuk
portofolio.
5. Pengolahan data
Setelah data kita kumpulkan, baik data itu dari kita langsung yang
mengadakan kegiatang evaluasi maupun dari orang lain yang melakukan evaluasi
orang yang kita maksud, data tersebut harus kita olah. Mengolah data berarti
ingin memberikan nilai dan makna kepada testee mengenai kualitas hasil
pekerjaannya.[28]
6. Penafsiran hasil evaluasi
Memberikan penafsiran maksudnya adalah membuat pernyataan mengenai hasil
pengolahan data. Penafsiran yang dilakukan terhadap suatu hasil evaluasi
didasarkan atas kriteria tertentu yang disebut norma.[29]
7. Laporan
Semua kegiatan dan hasil evaluasi harus dilaporkan kepada berbagai pihak
yang berkepentingan, seperti kepala pimpinan atau kepala sekolah, pemerintah,
dan peserta didik itu sendiri.Hal ini dimaksudkan agar hasil yang dicapai
peserta didik dapat diketahui oleh berbagai pihak dan dapat menentukan langkah
selanjutnya. Disamping itu, laporan juga penting bagi peserta didik itu sendiri
agar ia mengetahui kemampuan yang dimilikainya, dan atas dasar itu ia
menentukan kemana arah yang harus ditempuhnya serta apa yang harus
dilakukannya.[30][55]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat
disimpulkan, Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik
tentang manfaat atau kegunaan suatu objek, dari sudut pedidikan yang dimaksud
dengan evaluasi ialah suatu proses sistematik untuk menentukan sampai seberapa
jauh tujuan intruksional dicapai oleh pembelajar.
Kegunaan atau fungsi evaluasi atau penilaian seringkali
disamakan dengan tujuan penilaian atau evaluasi. Bila dilihat dari arti kata,
maka pada tujuan penilaian terkandung arti sesuatu yang akan dicapai sedangkan
pada fungsi menunjukan pada peranan yang dijalankan dalam rangka
pencapaian tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran, Rineka
Cipta, Jakarta, , 2006.
Kunandar, Guru Profesional KTSP dan Sukses Dalam
Sertifikasi, Jakarta : Raja Wali Press, 2010.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ,Jakarta
: Misaka Geliza, 2003.
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Suharsimi Arikumto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2010.
Suharsimi Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi
Program Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi
pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2010.
Wina Sanjaya, Perencanan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta
: Kencana, 2008.
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik
Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
[1][1] Wina Sanjaya, Perencanan
dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008)., hlm. 240.
[2] Kunandar, Guru
Profesional KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi, (Jakarta : Raja Wali Press,
2010)., hlm. 377.
[3] Mukhtar, Desain
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ,(Jakarta : Misaka Geliza, 2003)., hlm. 147.
[4] Kunandar, Op.
Cit., hlm. 377.
[5] Suharsimi
Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2010), hlm 1
[7] Dimyati dan
Mudjiono Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta :Rineka Cipta ,
2006)., hlm 191
[8] Zaenal Arifin,
Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011)., hlm.5-6
[9] Wina Sanjaya,,Op.Cit.,
hlm. 241
[10] Mukhtar, Op. Cit., hlm. 147-148.
[11] Wina Sanjaya,,Op.Cit., hlm. 243-244.
[12] Mukhtar, Op. Cit., hlm. 153
[17] Mukhtar, Op. Cit., hlm. 152-153
[20] Kunandar, Op. Cit.,hlm. 391
No comments:
Post a Comment